Contoh Naskah Dialog Drama 6 Orang Percakapan Bahasa Sunda Sehari

Main tenu samjhawan ki nasha the sufi rock band mp3 download free. Contoh teks drama untuk 6 orang pemain pemeran memang sangat sering digunakan dan dalam hal ini mungkin Anda juga sedang membutuhkan referensi contohnya skrip drama untuk jumlah pemain 6 orang untuk Anda gunakan dalam pementasan drama Anda. Kali ini saya akan berbagi sebuah naskah dialog drama untuk 6 orang pemain kepada sobat pembaca yang tentunya pecinta drama. Berikut ini contoh naskah drama untuk 6 orang yang diharapkan berguna bagi sahabat pembaca yang sedang membutuhkannya.

Our browser made a total of 126 requests to load all elements on the main page. We found that 83% of them (104 requests) were addressed to the original Knews.kg, 8% (10 requests) were made to Fonts.gstatic.com and 2% (3 requests) were made to Top-fwz1.mail.ru. Tekuchka kadrov prezentaciya.

Naskah drama biasanya dibuat dengan bentuk paguneman. Paguneman adalah istilah dalam bahasa Sunda yang artinya adalah dialog atau percakapan dua arah, saling tanya jawab atau saling menimpali, antara dua orang atau lebih, dengan menggunakan kalimat langsung.

Contoh teks dialog drama untuk 6 orang Judul: Tentang Masa Depan Tema: Sosial & Persahabatan Jumlah pemeran: 6 orang Penokohan: Ilham: Berkpribadian baik Muklis: Berkpribadian baik Zahra: Berkpribadian baik Rara: Berkepribadian buruk Munir: Berkepribadian buruk Intan: Suka mengingatkan Sinopis Drama. Pada suatu pertemuan, Rara dan Munir mendapat teguran dari para temannya lantaran sikapnya yang masih saja seperti anak kecil.

Ilham: Apa sih yang harus kita lakukan supaya cita-cita yang kita miliki itu nantinya benar-benar bisa terealisasi dan tidak hanya sekedar mimpi semata? Muklis: Ya tentunya banyak sekali yang harus kamu lakukan, misalkan dari sekarang kamu harus mulai menata kehidupan dan kepribadian kamu. Zahra: Benar apa yang dikatakan oleh Muklis. Memang banyak sekali yang harus kita persiapkan agar kedepannya apa yang kita impikan bisa terwujud. Rara: Ah, kalian ini ada-ada saja kerjaannya. Mau ini mau itu, nyantai aja kenapa sih? Lagian kalian ini kan masih mudah, masih banyak waktu.

Munir: Iya, masih muda uda pada sibuk mikirn yang jauh-jauh. Udah lah nikmatin aja masa muda kalian, ntar juga datang sendiri mimpi kalian. Intan: Munir, Rara, kalian kok berpikiran seperti itu sih? Justru karena kita masih muda makanya kita harus bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki. Muklis: Benar apa yang dikatakan Intan. Aku juga heran sama kalian (Rara & Munir) kerjannya sehari-hari main melulu.

Ilham: Munir, Rara, saat ini kalian memang masih muda dan segala sesuatu yang kalian butuhkan masih bisa dicukupi oleh ayah/ibu kalian, tapi kedepannya kan kalian harus bisa mencukupi kebutuhan kalian sendiri, makanya mulai sekarang kalian harus mau berpikir dan bekerja keras. Intan: Nah, dengerin tuh apa yang dibilaingin Ilham. Kalian tidak boleh jadi anak muda yang tanpa arah, kalian harus mau berjuang mulai sekarang. Rara: Ah, masa bodoh.

Munir: Iya, kalian ini pada jadi motivator konon. Nyantai aja kenapa sih. Keempat teman Munir dan Rara hanya menggelengkan kepala melihat sikap Munir dan Rara yang tak ubahnya seoarang anak kecil. Kendati Intan menyadari bahwa sangat sulit untuk bisa mengingatkan Rara dan Munir, namun dia tetap berusaha untuk menyadarkan kedua temannya tersebut. Intan: Rara, usia kamu sekarang berapa? Munir: Memangnya kenapa kok kamu nanya usia segala? Rara: Usiaku sudah 17 tahun, ada apa?

Intan: Nah, kamu sendiri udah tahu kan kalau usia kamu sudah 17 tahun. Coba kamu bayangkan apa yang akan kamu lakukan dalam 5-10 tahun kedepan? Rara: Aku nggak negerti maksud kamu, maksudnya apa? Munir: Iya, aku juga tambah bingung sama kamu, Tan. Orang ditanya usia, terus nanya apa yang akan dilakukan dalam 5-10 tahun mendatang, ya tentu aja nggak tahu kan hidup itu ngalir aja.